Bahas Teknologi Jaringan 5G (Materi Pemanasan)

Posting Komentar
Teknologi Jaringan 5G
Sumber gambar : Qualcomm

Teknologi jaringan 5G adalah jaringan seluler generasi ke-5. Ini adalah standar nirkabel global baru setelah jaringan 1G, 2G, 3G, dan 4G. 5G memungkinkan jenis jaringan baru yang dirancang untuk menghubungkan hampir semua orang dan semuanya bersama-sama termasuk mesin, objek, dan perangkat. Teknologi nirkabel 5G dimaksudkan untuk memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, latensi yang sangat rendah, keandalan yang lebih tinggi, kapasitas jaringan yang masif, ketersediaan yang ditingkatkan, dan pengalaman pengguna yang lebih seragam kepada lebih banyak pengguna. Kinerja yang lebih tinggi dan peningkatan efisiensi memberdayakan pengalaman pengguna baru dan menghubungkan industri baru.

Jaringan seluler generasi sebelumnya adalah 1G, 2G, 3G, dan 4G. Generasi pertama - 1G1980-an: 1G menyampaikan suara analog. Generasi kedua - 2GAwal 1990-an: 2G memperkenalkan suara digital (misalnya CDMA- Code Division Multiple Access).  Generasi ketiga - 3GAwal 2000-an: 3G menghadirkan data seluler (misalnya CDMA2000). Generasi keempat - 4G LTE 2010-an: 4G LTE mengantarkan era broadband seluler. 1G, 2G, 3G, dan 4G semuanya mengarah ke 5G, yang dirancang untuk menyediakan lebih banyak konektivitas daripada sebelumnya. 

5G adalah antarmuka udara yang terpadu dan lebih mumpuni. Ini telah dirancang dengan kapasitas yang diperluas untuk memungkinkan pengalaman pengguna generasi berikutnya, memberdayakan model penerapan baru, dan memberikan layanan baru. Dengan kecepatan tinggi, keandalan yang unggul, dan latensi yang dapat diabaikan, 5G akan memperluas ekosistem seluler ke ranah baru. 5G akan memengaruhi setiap industri, membuat transportasi yang lebih aman, perawatan kesehatan jarak jauh, pertanian presisi, logistik digital - dan banyak lagi - menjadi kenyataan.

Bila dibandingkan dengan jaringan 4G atau LTE, 5G dapat digunakan dalam tiga jenis spektrum yang berbeda yakni low band, mid band, dan high band. Pada low band, menawarkan area yang luas, hanya saja memiliki kelemahan yaitu kecepatan data maksimum hanya mencapai 100Mbps. Untuk mid band, kecepatan hanya mencapai 1Gbps.

Sedangkan pada high-band dirasa sangat cocok dengan 5G karena mampu mentransfer data hingga 10Gbps, namun yang menjadi permasalahan utama adalah area cakupannya yang tidak cukup luas. Walaupun kecepatan maksimumnya begitu besar, kecepatan sebenarnya tidak akan sama. Kecepatan unduh pengguna diperkirakan mencapai 100Mbps dan kecepatan unggah 50Mbps.


Jenis Frekuensi Jaringan 5G 

Jaringan 5G memiliki dua jenis frekuensi, yaitu mmWave dan Sub-6. Jaringan mmWave Band tinggi “milimeter wave” (mmWave) 5G adalah jenis jaringan baru yang saat ini tersedia di area tertentu yang memiliki jarak pendek dan frekuensinya tinggi dan bisa untuk menggantikan kabel
Sedangkan Sub-6: Jaringan 5G lainnya adalah “di bawah 6 GHz” (Sub-6) 5G. Sub-6 adalah jenis 5G yang paling umum. “Dynamic Spectrum Sharing” (DSS) adalah sejenis Sub-6 5G yang memiliki beberapa frekuensi 4G. Sub-6 jangkauannya Panjang dan menggunakan pita yang sama seperti 3G dan 4G. 

Teknologi Jaringan 5G Lebih Baik dari 4G?

Ada beberapa alasan mengapa 5G akan lebih baik daripada 4G: 
• 5G jauh lebih cepat daripada 4G 
• 5G memiliki kapasitas lebih dari 4G 
• 5G memiliki latensi yang jauh lebih rendah daripada 4G 
• 5G adalah platform terpadu yang lebih mampu daripada 4G 
• 5G menggunakan spektrum lebih baik daripada 4G

Mengapa Indonesia harus mempersiapkan 5G ?

5G bukan sebuah pilihan akan tetapi sebuah keadaan yang harus diterima. Seluruh negara duniapun pada akhirnya akan masuk ke 5G. Sama seperti sekarang ini yang tidak ada negara di dunia yang tidak punya 4G. Begitupun nanti teknologi jaringan 5G aka nada di seluruh negara di dunia.

5G Merupakan teknologi dengan banyak manfaat dan akan meningkatkan daya saing suatu negara, kalau tidak disiapkan dari sekarang, dikhawatirkan tingkat persaingan Indonesia di tingkat ASEAN atau Global akan tertinggal jauh. Sehingga diupayakan untuk lebih maju di bidang teknologi.

Banyak permasalahan di Indonesia yang dapat diatasi dengan kehadiran 5G. Misal kemacetan, polusi (kota besar), pusat – pusat internet, bagaimana masyarakat bisa memiliki inovasi teknologi (pedesaan). Sebab Indonesia akan masuk ke era digital dan diharapkan 5G dapat berguna untuk kota mapupun desa. Untuk kota dengan pengembangan smart city (kota yang menggunakan penerapan teknologi) agar lebih tertata dan di desa sendiri dapat menjadi wadah inovasi sehingga angkatan kerja tidak harus urbanisasi atau melakukan perpindahan dari desa ke kota untuk bekerja karena di desa sendiri sudah disuppply konektivitasnya. Hingga akhirnya apabila urbanisasi ini dapat ditekan nantinya akan dapat menekan isu sosial pula mengenai urbanisasi tersebut.

Menteri Kominfo menyebutkan, untuk seluruh frekuensi telekomunikasi yang digunakan di Indonesia itu besarannya 737 Mhz. Lalu, yang dibutuhkan sampai dengan tahun 2024 itu sebesar 2.042 Mhz atau masih kekurangan 1310 Mhz. Sekarang ini pemerintah, menurut Menteri Johnny, Pemerintah masih punya tugas untuk farming dan refarming untuk mengadakan spektrum frekuensi agar jumlahnya tersedia.
“Di mana itu? Ada di lower band namanya 700-800 Mhz, ada di coverage band sebesar 2.3, 2.6, 3.3, 3.5 Ghz, kemudian juga ada di super high layer yaitu yang 28 - 30 Ghz. Kita siapkan semuanya sampai nanti itu industrinya, bisnis plan dari perusahaan-perusahaan yang siap, tinggal jalan,” tandasnya.

Regulasi atau Peraturan 5G di Indonesia

5G merubah pandangan terkait peraturan sebelum UU 36 Th 1999 (UU Telekomunikasi yang sedang berlaku sekarang) yangmana terdapat rezim monopoli. Kemudian UU 36 membuka pasar bebas. Ketika 5G hadir, pasar bebas tersebut diharapkan dapat berkolaborasi dengan 5G terutama dalam hal membangun infrastruktur (prasarana). Teknologi 5G porsi lebih besarnya dalam hal service (pelayanannya).

Karena membutuhkan kolaborasi tersebut, pandangan mengenai peraturannya harus dirubah menuju pemayungan sharing ekonomi. Contoh dari sharing ekonomi adalah adanya Go Car, Grab Car, Gojek, grab dan lainnya yangmana mengartikan bahwa untuk bisa naik aneka mobil atau bermacam - macam motor cukup dengan menggunakan jasa tersebut tanpa kita harus membeli bermacam mobil atau motor, hal tersebut karena adanya sharing ekonomi.

Begitupun dengan 5G, untuk menerapkan teknologi 5G juga bisa dilakukan secara sharing ekonomi maka setiap operator tidak harus membangun jaringannya masing – masing. Akan tetapi antar operator bisa saling kolaborasi.

Semua frekuensi yang ada pada teknologi jaringan 5G adalah frekuensi elektromagnetik yang aman karena gelombang elektromagnetiknya ada di bawah frekuensi cahaya. Sehingga 5G aman untuk digunakan.


Sumber :
https://www.qualcomm.com/
Youtube : Jagat Review interview with Kominfo
https://www.jabetto.com/
https://tekno.kompas.com/

TUGAS 1 (TUGAS PEMANASAN)
Batas Waktu : Selasa, 12 Januari 2021

Dewiqqqqq
Hallo guys, I am Dewi Sholekah. I was born on March 17th 1996. Thanks for your visiting :-)

Related Posts

Posting Komentar